MIKROPROSESOR
Mikroprosesor (sering dituliskan: µP
atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang
terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit
terintegrasi semikonduktor.
Sebelum berkembangnya mikroprosesor,
CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah, sebelumnya
terbuat dari transistor individual dan sebelumnya lagi, terbuat dari tabung vakum.
Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhana atas dasar bagian
mekanik seperti gear, shaft, lever, Tinkertoy, dll.
Evolusi dari mikroprosesor telah
diketahui mengikuti Hukum Moore yang merupakan peningkatan performa dari tahun
ke tahun. Teori ini merumuskan bahwa daya penghitungan akan berlipat ganda
setiap 18 bulan, sebuah proses yang benar terjadi sejak awal 1970-an, sebuah
kejutan bagi orang-orang yang berhubungan. Dari awal sebagai driver dalam
kalkulator, perkembangan kekuatan telah menuju ke dominasi mikroprosesor di
berbagai jenis komputer, setiap sistem dari mainframe terbesar sampai ke
komputer pegang terkecil sekarang menggunakan mikroprosesor sebagai pusatnya.
1. Control Unit ( CU )
Control Unit adalah salah satu
bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan/ kendali/ kontrol terhadap operasi yang
dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas dari
bagian lainnya dari perangkat CPU tersebut.
Pada
awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang,
CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat
penyimpanan kontrol (control store). Beberapa word dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang
datang dari word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian
berbeda dari perangkat tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU,
register instruksi, dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer
modern, setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan
CU sebagai pemantaunya (supervisor).
Tugas dari CU adalah sebagai berikut:
·
Mengatur dan mengendalikan alat-alat
input dan output.
·
Mengambil instruksi-instruksi
dari memori utama.
·
Mengambil data dari memori
utama kalau diperlukan
oleh proses.
·
Mengirim
instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta
mengawasi kerja.
·
Menyimpan hasil
proses ke memori utama.
Macam-macam Control Unit
·
Single-Cycle CU
Proses di CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle,
artinya setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu
tidak memerlukan state. Dengan demikian fungsi
boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama
untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu
proses men-decode opcode untuk
mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan
pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw”
(membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching). Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung
pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw”
maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw”
atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik
dan benar tetapi cycle ini tidak efisien.
·
Multi-Cycle CU
Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit
kontrol yang multi-cycle lebih memiliki
banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing-masing output control line dapat
ditentukan. Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean,
dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini,
sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya.
Bit-bit opcodememberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan
dijalankan CPU; bukan instruksi cycle selanjutnya.
2 Arithmatic Logic Unit
( ALU )
ALU adalah salah satu bagian
dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan
aritmatika dan logika. Tugas utama dari ALU (Arithmetic And Logic Unit) adalah
melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai
dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmatika yang lainnya.
Seperti pengurangan, pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. ALU
melakukan operasi arithmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi
arithmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian
dilakukan dengan dasar penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang
digunakan untuk melaksanakan operasi arithmatika ini disebut adder. Tugas
lalin dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan
instruksi program. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan), Subu (pengurangan
tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical),
srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic),
dan lain-lain.
3. Register
Register dalam arsitektur komputer, adalah sejumlah kecil memori komputer
yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan
eksekusi terhadap program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat
terhadap nilai-nilai yang umum digunakan. Umumnya nilai-nilai yang umum
digunakan adalah nilai yang sedang dieksekusi dalam waktu tertentu.
Register mikroprosesor berdiri pada tingkat tertinggi dalam hierarki
memori, ini berarti bahwa kecepatannya adalah yang paling cepat, kapasitasnya
adalah paling kecil, dan harga tiap bitnya adalah paling tinggi. Register juga
digunakan sebagai cara yang paling cepat dalam sistem komputer untuk melakukan
manipulasi data. Register umumnya diukur dengan satuan bit yang dapat ditampung
olehnya, seperti “register 8-bit”, “register 16-bit”, “register 32-bit”, atau
“register 64-bit” dan lain-lain.
Istilah register saat ini dapat merujuk kepada kumpulan register yang dapat
diindeks secara langsung untuk melakukan input/output terhadap sebuah instruksi
yang didefinisikan oleh set instruksi. untuk istilah ini, digunakanlah kata
“Register Arsitektur”. Sebagai contoh set instruksi Intel x86 mendefinisikan
sekumpulan delapan buah register dengan ukuran 32-bit, tapi CPU yang
mengimplementasikan set instruksi x86 dapat mengandung lebih dari delapan
register 32-bit.
Register terbagi
menjadi beberapa kelas:
·
Register data,
yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat (integer).
·
Register alamat,
yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga untuk mengakses
memori.
·
Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan
angka dan alamat secara sekaligus.
·
Register floating-point, yang digunakan untuk menyimpan
angka-angka bilangan titik mengambang (floating-point).
·
Register
konstanta (constant register),yang digunakan untuk menyimpan
angka-angka tetap yang hanya dapat dibaca (bersifat read-only), semacam phi, null, true, false dan lainnya.
·
Register vektor,
yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang dilakukan oleh
prosesor SIMD.
·
Register special purpose yang dapat digunakan untuk
menyimpan data internal prosesor, seperti halnya instruction pointer, stack
pointer, dan status register.
·
Register yang
spesifik terhadap model mesin (machine-specific register),
dalam beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau
pengaturan yang berkaitan dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap
register langsung dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin
register jenis ini tidak menjadi standar antara generasi prosesor.
2. JENIS-JENIS MIKROPROSESOR
Berdasarkan
pada banyaknya bit yang dikerjakan oleh ALU(Arithmatic Logic Unit), CPU
dibedakan menjadi 4 jenis :
1.Bit Slices
Prosesor : Perancangan CPU dengan menambahkan jumlah irisan bit(slices)
untuk aplikasi-aplikasi tertentu. CPU jenis ini dapat dikatakan dengan CPU
custom.
2.General
Purpose CPU : CPU serbaguna atau mikrokomputer dengan semua kemampuan
dari kini komputer terdahulu.
3.I/O
Prosessor : Prosesor khusus yang berfungsi menangani input/output
request membantu prosesor utama.
4.Dedicated/Embedded
Controller : Membuat mesin menjadi smart, seperti : mesin cuci,
microwave, oven, mesin jahit, sistem pengapian otomotif. Prosesor jenis ini
lebih dikenal dengan mikrokontroler.
3. FUNGSI MIKROPROSESOR
Fungsi utama Mikroprosesor adalah sebagai unit yang
mengendalikan seluruh kerja sistem mikroprosesor. Beberapa fungsi lain dari
mikroprosesor, antara lain :
- Mengambil instruksi dan data
dari memori.
- Memindah
data dari dan ke memori.
- Mengirim
sinyal kendali dan melayani sinyal interupsi.
- Menyediakan
pewaktuan untuk siklus kerja sistem mikroprosesor.
- Mengerjakan fungsi – fungsi
operasi logika dan aritmetika
4. KARAKTERISTIK MIKROPROSESOR
1. Internal
Data Bus Size
Internal Data Bus Size adalah Jumlah
saluran yang terdapat dalam mikroprosesor yang menyatakan jumlah bit yang dapat
ditransfer antar komponen di dalam mikroprosesor atau suatu lintasan komunikasi
yang menghubungkan dua atau lebih perangkat. Karakteristik kunci suatu bus
adalah bahwa bus merupakan suatu medium transmisi bersama. Berbagai perangkat
yang terhubung ke bus, dan suatu sinyal yang dipancarkan oleh tiap perangkat
dapat diterima oleh semua perangkatlain yang terhubung ke bus. Jika dua
perangkat melakukan transmisi sepanjang periode waktu yang sama, sinyalnya akan
tumpang-tindih dan menjadi rusak. Dengan demikian, hanya satu perangkat yang
akan berhasil melakukan transmisi pada saat tertentu. Umumnya, suatu bus
terdiri dari berbagai lintasan komunikasi, atau saluran. Masing-masing saluran
mampu mentransmisikan sinyal yang mewakili biner 1 dan biner 0. Dari waktu ke
waktu, suatu urutan digit biner dapat ditransmisikan melalui lintasan tunggal.
Dengan mengumpulkannya, beberapa lintasan bus dapat digunakan untuk
mentransmisikan digit biner secara simultan (secara paralel).
Sebuah bus yang menghubungkan
komponen-komponen komputer utama (prosesor, memori, I/O) disebut suatu sistem
bus. Struktur interkoneksi komputer yang paling umum didasarkan pada penggunaan
satu atau lebih sistem bus. Suatu sistem bus berisi, biasanya, dari sekitar 50
sampai ratusan saluran yang terpisah. Masing-masing lintasan ditandai dengan
arti atau fungsi. Walaupun ada banyak rancangan bus yang berbeda, pada bus
manapun saluran dapat digolongkan ke dalam tiga golongan fungsional: data,
alamat, dan saluran kontrol. Sebagai tambahan, terdapat saluran distribusi yang
memberikan kebutuhan daya bagi modul yang terhubung.
2. Ekternal
Data Bus Size
Ekternal Data Bus Size adalah jumlah
saluran yang digunakan untuk transfer data antar komponen antara mikroprosesor
dan komponen-komponen di luar mikroprosesor.
3. Memory
Addres Size
Memori terdiri atas
komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu
untuk di eksekusi oleh prosesor, data yang diperlukan oleh insruksi tersebut
dan hasil-hasil dari data yang diproses. Memori biasanya terdiri atas satu chip
atau beberapa papan sirkuit lainnya dalam prosesor.Memory komputer bisa
diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam ruangan
bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa merubah susunan yang
tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam
memory, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian
memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memory komputer, maka data
tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memory penuh, maka
data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan
data yang baru.
4. Kecepatan
clock (clock speed)
Rate atau kecepatan clock untuk
menuntun kerja microprocessor. Satuan ini diukur dalam unit juta instruksi per
second yang disebut juga sebagai megahertz (MHz). Clock speed juga merupakan
petunjuk utama yang mencerminkan kemampuan sebuah chip. Kecepatan prosesor
ditentukan oleh dua faktor yaitu, Front Side Bus (FSB) dan faktor pengali
(multiplier factor). kedua faktor ini menjadi variabel dalam clock
prosesor Clock Prosesor = FSB x Multiplier Factor prosesor yang
telah di luncurkan di pasaran memang memiliki kecepatan yang spesifik. Namun,
kendali akan kecepatan ini sesungguhnya berada pada tangan motherboard.
Motherboard memiliki hak untuk
menentukan sendiri nilai kecepatan prosesor. Kebanyakan motherboard yang
beredar kini justru menyerahkan hak tersebut kepada tangan penggunanya
a. Meningkatkan FSB ( juga
meningkatkan bus seluruh sistem) Dengan meningkatkan Front Side Bus (FSB)
secara otomatis kecepatan prosesor akan menigkat pula.Biasanya hal ini dapat
dilakukan dengan mengubah pengaturan FSB melalui perubahan konfigurasi jumper
pada board. Pada mother board yang lebih modern, FSB dapat diubah melalui BIOS
setup.
Peningkatan FSB mengakibatkan bus
pada PCI, AGP dan kecepatan RAM secara otomatis akan turut meningkat juga. Bila
kecepatan PCI bus terlalu tinggi, semua periferal yang terhubung dengan PCI dan
IDE akan terganggu kerjanya. Hal ini biasanya membawa pengaruh paling buruk
pada hard disk ( hard disk juga termasuk periferal PCI ). Peningkatan kecepatan
AGP akan menimbulkan ketidak stabilan pada graphic card yang digunakan. Akan
tetapi, ada kalanya hal tersebut dengan sengaja di lakukan agar memperoleh
kinerja lebih dari periferal AGP. Pada umumnya RAM bekerja dengan kecepatan
yang sama dengan FSB ( kecuali pada board dengan chipset terbaru ) oleh sebab
itu, meningkatkan FSB secara otomatis juga berarti meng-overclock RAM yang
digunakan. Ada kemungkinan motherboard serta prosesor dapat bekerja dengan FSB
yang tinggi, namun bila RAM yang digunakan tidak sanggup menjalaninya, sistem
akan hang atau menjadi tidak stabil.
b. Menaikkan Faktor Pengali
(Multiplier Factor) Tidak untuk semua prosesor, tapi aman bagi periferal
lain Cara yang satu ini hanya dapat dilakukan dengan prosesor yang masih
menggunakan soket 7, AMD Athlon K7 dan AMD K8. Ssedangkan intel, semenjak pentium
II diluncurkan, sudah melakukan panguncian kepada nilai pengali ini
(multiplier) sehingga usaha overclock hanya terbatas pada FSB
saja. Keuntungan dari metode ini terletak pada tidak terganggunya PCI bus
dan AGP karena FSB dibiarkan tetap pada kecepatan normalnya. Menaikkan keduanya
( sangat bergantung dari kemampuan motherboard ) Kombinasi dari kedua
metode sebelumnya ini dapat dilakukan untuk memperoleh kinerja yang lebih besar
lagi. Biasanya, metode ini diawali dengan meningkatan nilai multiplier. Setelah
itu, barulah kecepatan FSB ditingkatkan secara bertahap. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah anda menemukan clock maksimum dan FSB maksimum sistem anda.
Pada umumnya, FSB dan multiplier dapat diatur melalui motherboard. Jadi,
kemampuan sebuah prosesor bergantung pada kemampuan board tersebut dalam
menyediakan FSB dan multiplier yang dibutuhkan.
5.
Fitur-fitur spesial (special features):
Fitur khusus untuk mendukung
aplikasi tertentu seperti fasilitas pemrosesan floating point, multimedia dan
sebagainya. Fitur-fitur inilah yang membuat sebuah microprocessor sempurna
digunakan dalam bentuk apapun.
5. ARSITEKTUR UMUM MIKROPROSESOR
Secara umum,
mikroprosesor berisi unit aritmetika/logika (ALU), register, bus internal,
serta unit kendali, seperti terlihat pada Gambar I-2. Register dan ALU
dihubungkan dengan bus internal dalam mikroprosesor sehingga register dan
memori (melalui bus data) dapat mensuplai data ke ALU dan menerima hasilnya.
Dalam contoh ini, terdapat 2 buah register, A dan B, yang digunakan untuk
secara temporer menyimpan hasil komputasi. Bus internal X dan Y digunakan untuk
mentransfer data sebagai operand yang akan diolah ALU. Bus internal Z
digunakan untuk mentransfer hasil operasi ALU ke register atau memori
(melalui bus data). Register MA()2 (Memory Address) berisi informasi
alamat memori yang akan diakses. Unit kendali mengendalikan semua operasi dalam
mikroprosesor. Perhatikan kepala panah yang menunjukkan arah aliran data.
Sebagai
contoh misalkan kita hendak menjumlahkan data dari suatu lokasi di memori
dengan data dari register A serta menyimpannya di register B. Register MA diisi
dengan
alamat memori yang akan dibaca, lalu register A dihubungkan ke bus X, bus data
dihubungkan ke bus Y, dan bus Z dihubungkan dengan register B, kemudian ALU
melakukan operasi penjumlahan.
Instruksi yang
dijalankan oleh mikroprosesor ada di memori, berupa urutan data-data biner yang
merupakan bahasa mesin mikroprosesor. Mikroprosesor mengambil instruksi biner
tersebut dari memori yang ditunjuk oleh sebuah register yang bernama Program
Counter atau register PC. Mula-mula bus alamat diisi dengan informasi alamat di
mana letak instruksi berikutnya yang hendak dijalankan dengan register PC. Lalu
mikroprosesor mengambil instruksi tersebut melalui bus data dan menyimpannya di
Instruction Register atau register IR. Selanjutnya isi register PC ditambah
satu, dengan demikian akan menunjuk ke alamat memori berikutnya di mana
instruksi berikutnya akan dijalankan lagi. Secara simbolik kejadian di atas
dapat dituliskan sebagai berikut:
Mem(PC)
→ IR PC + 1 → PC
Apabila
instruksi yang sudah terambil belum merupakan instruksi yang utuh (setiap
instruksi bisa tersusun atas lebih dari 1 byte) maka kejadian di atas diulang
lagi.
Setelah
register IR berisi instruksi biner, unit kendali lalu menerjemahkannya dan
mengeksekusinya. Apa yang dilakukan oleh mikroprosesor tergantung dari
instruksi yang diberikan tersebut. Misalnya instruksinya adalah operasi
menjumlahan isi register B dengan isi suatu memori dan hasilnya disimpan di
dalam register B lagi (alamat memori yang hendak ditambahkan merupakan bagian
dari instruksi), maka operasi yang akan dijalankan adalah oleh mikroprosesor
adalah:
Mem(PC)
→ MA PC + 1 → PC B + Mem(MA) → B
6. SEJARAH PERKEMBANGAN
MICROPROCESSOR
1904 : Dioda tabung pertama kali diciptakan
oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir John Ambrose Fleming
(1849-1945)
1906 :
Ditemukan trioda hasil pengembangan dioda tabung oleh seorang ilmuwan Amerika
yang bernama Dr. Lee De Forest. Yang kemudian terciptalah tetroda dan pentode.
Akan tetapi penggunaan dari tabung hampa tersebut tergeser pada tahun 1960
setelah ditemukannya komponen semikonduktor.
1947 : Transistor
diciptakan di labolatorium Bell.
1965 : Gordon Moore dari Fairchild
semiconductor dalam sebuah artikel untuk majalan elektronik mengatakan bahwa
chip semikonduktor berkembang dua kali lipat setiap dua tahun selama lebih dari
tiga dekade.
1968 : Moore, Robert Noyce dan Andy Grove
menemukan Intel Corp. untuk menjalankan bisnis “INTegrated Electronics.”
1969 : Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM
statis 1101, metal oxide semiconductor (MOS) pertama di dunia. Ia memberikan
sinyal pada berakhirnya era memori magnetis.
1971 : Intel
meluncurkan mikroprosesor pertama di dunia, 4-bit 4004, yang didesain oleh
Federico Faggin.
1972 : Intel mengumumkan prosesor 8-bit 8008.
Bill Gates muda dan Paul Allen coba mengembangkan bahasa pemograman untuk chip
tersebut, namun saat itu masih kurang kuat.
1974 : Intel memperkenalkan prosesor 8-bit 8080,
dengan 4.500 transistor yang memiliki kinerja 10 kali pendahulunya.
1975 : Chip 8080 menemukan aplikasi PC
pertamanya pada Altair 8800, sekaligus merevolusi PC. Gates dan Allen sukses
mengembangkan bahasa dasar Altair, yang kemudian menjadi Microsoft Basic, untuk
8080.
1976 : Arsitektur x86 mengalami kemunduran
saat Steve Jobs dan Steve Wozniak memperkenalkan Apple II computer dengan
menggunakan prosesor 8-bit Motorola 6502.
1978 : Intel memperkenalkan mikroprosesor
16-bit 8086 yang kelak menjadi standar industri pada tanggal 8 Juni.
1979 : Intel
memperkenalkan versi dengan harga yang lebih murah dari 8086, yaitu 8088 dengan
8-bit bus.
1980 : Intel
memperkenalkan 8087 math co-processor.
1981 : IBM memilih 8088 untuk menjalankan
PC-nya. Seorang eksekutif Intel kemudian mengatakannya sebagai “Kemenangan
besar pertama Intel.”
1982 : IBM
menandatangani Advanced Micro Devices sebagai sumber kedua Intel untuk
mikroprosesor 8086 dan 8088.
1982 : Intel memperkenalkan prosesor 16-bit 80286
dengan 134.000 transistor.
1984 : IBM mengembangkan PC generasi kedua, 80286-based
PC-AT. PC-AT yang menjalankan MS-DOS, kelak menjadi standar PC selama hampir 10
tahun.
1985 : Intel
keluar dari bisnis RAM dinamis untuk fokus pada mikroprosesor, dan akhirnya ia
mengeluarkan prosesor 80386, sebuah chip 32-bit dengan 275.000 transistor dan
kemampuan menjalankan berbagai macam program sekaligus.
1986 : Compaq
Computer melambungkan IBM dengan PC yang didasarkan pada 80386.
1987 : VIA
Technologies didirikan di Fremont, Calif., mereka akan mejual chip set core
logic x86.
1989 : 80486
diluncurkan, dengan 1.2 juta buah transistor dan built-in math co-processor.
Intel telah memprediksi pengembangan prosesor multicore suatu saat pada tahun
2000-an.
1990 : Compaq
memperkenalkan server PC pertama, yang dijalankan dengan menggunakan 80486.
1993 : Transistor 3.1 juta, prosesor 66-MHz
Pentium dengan teknologi superscalar diperkenalkan.
1994 : AMD
dan Compaq membentuk aliansi untuk mendukung Compaq computer dengan
mikroprosesor Am486.
1997 : Intel
meluncurkan teknologi prosesor 64-bit Epic. Ia juga memperkenalkan MMX Pentium
untuk aplikasi prosesor sinyal digital, yang juga mencakup grafik, audio, dan
pemrosesan suara.
1998 : Intel
memperkenalkan prosesor Celeron di bulan April.
1999 : VIA
mengakuisisi Cyrix Corp. dan Centaur Technology, pembuat prosesor x86 dan x87
co-processor.
2000 : Debut Pentium 4 dengan 42 juta transistor.
2003 : AMD
memperkenalkan x86-64, versi 64-bit dari x86 instruction set.
2004 :
AMD mendemonstrasikan x86 dual-core processor chip.
2005 : Intel
menjual prosesor Dual-Core pertamanya.
2006 : Dell Inc. mengumumkan akan menawarkan system prosesor berbasis AMD.
2006 : Intel
Memperkenalkan prosesor core 2 duo di bulan juli.
7. SEJARAH PERKEMBANGAN MICROPROCESSOR
INTEL
1971:
4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel ,
microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan
penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada
benda mati.
1972:
8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan
2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974:
8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada
saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978:
8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada
produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang
berhasil mendongkrak nama intel.
1982:
286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah
sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software
yang digunakan untuk processor sebelumnya.
1985:
Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000
transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan
4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989:
Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang
tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan
mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada
processor.
1993:
Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis
data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995:
Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server
dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini
mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997:
Intel® Pentium® II Processor
Pocessor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan
Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan
grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya
sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan
menggunakan internet dengan lebih baik.
1998:
Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server.
Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah
processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999:
Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan
sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan
kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah
system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel
Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel
jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2
cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga
yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya
processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk
sebuah pasaran tertentu.
1999:
Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi
tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan
tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video
serta pengenalan suara.
1999:
Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan
mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah
SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi
dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara
signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain
yang sejenis.
2000:
Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan
prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar
processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel
merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari
processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat
ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001:
Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel
Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server.
Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4
serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001:
Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang
ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu.
Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari
sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly
Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002:
Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium
2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003:
Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen
dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar
akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004:
Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache
400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium
M sebelumnya.
2004:
Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan
konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005:
Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer
yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini
menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache,
dan HyperThreading.
2005:
Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena
menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz
FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada
processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006:
Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang
ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan
konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses
tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006:
Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2
buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz,
berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk
tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
Sumber :
ane copas ya gan :D
BalasHapusmonggo gan ingat isi sumber nya ya gan :D
Hapussiap min, makasih banyak sudah sharew
BalasHapussolder uap